Pembelian Kambing Program Ketapang Tahun 2024 Desa Curugciung Sangat Fantastis Disinyalir Jadi Ajang Meraup Keuntungan Para Oknum

Pembelian Kambing Program Ketapang Tahun 2024 Desa Curugciung Sangat Fantastis Disinyalir Jadi Ajang Meraup Keuntungan Para Oknum

justice-post.com
PANDEGLANG/ Anggaran dana desa yang di alokasikan dalam program ketahanan pangan (Ketapang) jenis hewani kambing di desa CurugCiung Kecamatan Cikeusik kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Namun sangat disayangkan pasalnya." Pembelian kambing tersebut sangat Fantastis pembelian disinyalir dua kali lipat lebih mahal dari harga jual hal tersebut diduga kuat pihak oknum prades dan oknum BPD mencari keuntungan.

 Saat di tanya salah satu oknum perades (perangkat desa) yang disembunyikan identitasnya beberapa bulan yang lalu jawabnya singkat." Namanya juga usaha harus ada untung ujarnya.

Di tempat terpisah warga desa CurugCiung yang tak mau disebutkan namanya saat di konfirmasi mengatakan." kami masyarakat CurugCiung sangat kecewa dengan pemerintahan desa yang di nilai pilih kasih program tersebut yang mendapatkan cuma BPD, RT sedangkan kami masyarakat kecil haya satu dua orang saja yang  mendapatkan pas kami tanya jawabnya nanti juga yang lain  giliran,, padahal kami pun tau program tersebut bukan untuk BPD dan RT saja melainkan kami juga masyarakat berhak untuk mendapatkannya mungkin pembeliannya terlalu mahal katanya sehingga kami tidak kebagian namun tidak masuk logika kami masyarakat saja bisa menilai masa anak kambing beli dengan harga Rp. 2.500,000 (Dua juta lima ratus ribu) per ekornya apakah itu haya akal-akalan oknum prades dan oknum BPD hal tersebut menjadi tanda tanya kami semua  masyarakat ujarnya.

‎Raeynold Kurniawan selaku ketua GWI Gabungnya wartawan Indonesia DPC Pandeglang mengatakan."BPD dan RT memiliki peran dalam koordinasi dan pengawasan, namun pengelolaan utama program ketahanan pangan, termasuk hewan ternak, biasanya dilakukan oleh Kelompok Ternak, BUMDes, atau Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) untuk memastikan akuntabilitas dan efektivitas penggunaan dana. BPD melakukan pengawasan, sementara RT dapat berperan sebagai koordinator di tingkat kewilayahan.Jadi dalam tidak tepat sasaran bila hewan dari Ketapang yang anggarannya dari dana desa di urus oleh oknum BPD dan oknum RT tegasnya.

Lanjut ketua GWI mengatakan." Kepada dinas terkait khususnya inspektorat.Kami menghimbau agar cek langsung terkait anggaran Ketapang desa Curug Ciung kecamatan Cikeusik karena diduga ada manipulasi data tutupnya.

Reporter: Isak.