Ketua GWI Pandeglang Pertanyakan Sikap Kades Padamulya Soal Klarifikasi Bantuan Bulog

Ketua GWI Pandeglang Pertanyakan Sikap Kades Padamulya Soal Klarifikasi Bantuan Bulog

justice-post.com
PANDEGLANG/ Ramainya pemberitaan terkait dugaan carut-marut penyaluran bantuan beras Bulog di Desa Padamulya, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, memunculkan reaksi dari Kepala Desa Padamulya, Juman. Namun, pernyataannya justru menimbulkan tanda tanya besar.

Kepada awak media, Juman mengatakan bahwa dirinya akan menyampaikan penjelasan terkait pemberitaan tersebut bukan melalui forum resmi, melainkan saat acara Muludan di Kampung Carodok yang akan digelar pada malam Selasa mendatang. Bahkan, ia menyebut akan memaparkannya di hadapan sekitar seribu jamaah yang hadir, sekaligus disaksikan oleh Wakil Bupati Pandeglang yang direncanakan hadir.

“Nanti pas di acara Muludan di kampung Carodok malam Selasa akan saya sampaikan terkait pemberitaan ini di hadapan jamaah sekitar 1000 orang, dan kebetulan insya Allah hadir Wakil Bupati. Biar warga Padamulya tahu yang sebenarnya,” ujar Juman.

Pernyataan tersebut menuai sorotan dari kalangan insan pers. Ketua GWI (Gabungan Wartawan Indonesia) DPC Kabupaten Pandeglang mempertanyakan sikap Kades Juman yang terkesan mengabaikan ruang publik yang sebenarnya serta justru memilih forum keagamaan untuk menyampaikan klarifikasi soal dugaan kisruh bantuan beras Bulog.

“Ini kan masalah yang bersentuhan dengan publik dan membutuhkan transparansi. Kenapa harus menunggu acara Muludan? Kenapa tidak disampaikan secara terbuka dan resmi sejak awal kepada masyarakat maupun media? Ada apa dengan bahasa dan sikap seorang kepala desa seperti itu?” tegas Ketua GWI DPC Pandeglang.

Pernyataan Kades Padamulya dinilai tidak tepat, mengingat permasalahan bantuan sosial, termasuk beras Bulog, merupakan persoalan serius yang menyangkut hak masyarakat penerima manfaat. Publik menanti penjelasan yang gamblang dan transparan, bukan sekadar janji klarifikasi di momentum seremonial.

Kini, bola panas polemik dugaan carut-marut program beras Bulog di Desa Padamulya semakin bergulir. Warga menunggu, apakah Kepala Desa akan benar-benar berani membuka fakta di hadapan jamaah, atau justru memilih berlindung di balik retorika.

Isak.