Terulang Kembali, Diduga Pengurangan Dana Bansos KPM Oleh Oknum Pegawai PT. Pos, DPC GWI Pandegalang Minta APH Lakukan Uji Forensik Data

Terulang Kembali, Diduga Pengurangan Dana Bansos  KPM Oleh Oknum Pegawai PT. Pos, DPC GWI Pandegalang Minta APH Lakukan Uji Forensik Data

Banselpos.com, Pandeglang, Banten | Dewan Pengurus Cabang Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Pandeglang Menyoal terkait dengan Dana Bantuan yang kurang di kecamatan Patia, kejadinya sama seperti tahun-tahun sebelumya di kecamatan Mandalawangi.

Salah satu warga Desa Patia Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten mengaku kecewa lantaran PT. POS Indonesia perwakilan Labuan saat penyaluran bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) uang yang diterimanya tidak sesuai dengan nominal yang tertera di barkot yang diterimanya.

Berdasarkan informasi penyaluran bansos PKH BPNT di Kecamatan Patia, Pandeglang, Banten dibagikan dalam waktu serentak di Halaman Kantor Kecamatan Patia pada hari Minggu tanggal 22 Desember 2024 lalu dengan total 2090 KPM sedangkan untuk anggarannya berjumlah Rp 3.386.175.000,- 

"Sehari sebelum penyaluran dana bansos PKH BPNT di halaman kantor Kecamatan Patia, saya mendapatkan surat undangan pembagian PKH BPNT dari PT Pos Indonesia yang dibagikan oleh pegawai desa Patia, dalam surat undangan tersebut secara jelas tertera nominal uang Rp.1.950.000,- (satu juta sembilan ratus lima puluh ribu) tapi saat pembagian uangnya hanya dikasih Rp.1.200.000,- (satu juta dua ratus ribu rupiah) oleh pegawai PT POS Indonesia", ungkapnya (S) Warga Kp Pedes RT06 RW 04 Desa Patia Kecamatan Patia. 

KPM Bansos asal Kp Pedes Desa Patia mengaku telah berupaya mempertanyakan kepada pegawai pos dan juga kepada perangkat desa bagian Kesra tetapi hasilnya nihil. "Saya sudah mempertanyakan kekurangan uang tersebut kepada pegawai pos juga kepada pegawai desa tetapi katanya sudah hanya Rp 1.200.000,- menurutnya uangnya sudah tidak ada lagi", jelasnya Sainah.

Dirinya berharap agar pihak pegawai PT POS Indonesia Cabang Labuan mengembalikan kekurangan uang yang diterimanya.

"Saya berharap kalau bisa mah agar pegawai pos mengembalikan kekurangan uang sebanyak Rp 750.000,- tersebut, yah kalau bisa" katanya.

Raeynold Kurinawan Ketua DPC Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI) Kabupaten Pandeglang menyayangkan kejadian seperti ini terulang kembali, dan kami menduga ini bukan tidak sengaja tapi hal yang disengaja seperti tahun-tahun kebelakang.

Masih kata Raeynold, dengan kejadian yang berulang terkait  kurangnya dana KPM, kami meminta kepada APH agar segera memerikasa Oknum-oknum Pegawai PT. Pos Pandeglang dan diberikan hukuman yang setimpal. Tutupnya kepada awak media (Has/Red)