GOWI Ledakkan Isu Panas! Dugaan Proyek SDN Teluklada 3 Asal Jadi, Pengawasan Disdikpora Dipertanyakan  

GOWI Ledakkan Isu Panas! Dugaan Proyek SDN Teluklada 3 Asal Jadi, Pengawasan Disdikpora Dipertanyakan   

Justice-post.com
PANDEGLANG / Aroma dugaan penyimpangan dalam proyek rehabilitasi SDN Teluklada 3, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, kian tercium tajam. Proyek yang dikerjakan oleh CV Karya Putra Sayonara itu kini menjadi sorotan tajam dari Gabungan Organisasi Wartawan Indonesia (GOWI), yang beranggotakan Gabungan Wartawan Indonesia (GWI), Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI), dan Barisan Rakyat Anti Penindasan (BARA API).

GOWI resmi melayangkan surat pemberitahuan konferensi pers ke Kantor Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang, yang dijadwalkan akan digelar pada Senin (27/10/2025) mendatang. Agenda tersebut akan menjadi panggung terbuka untuk membongkar dugaan proyek asal jadi dan pengabaian aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lokasi proyek.

Ketua GWI DPC Kabupaten Pandeglang, Raeynold Kurniawan, menegaskan bahwa GOWI menuntut Disdikpora menghadirkan konsultan proyek serta direktur CV Karya Putra Sayonara dalam konferensi pers tersebut.

"Kami tidak ingin hanya mendengar klarifikasi sepihak. Kami minta konsultan dan direktur perusahaan hadir langsung menjelaskan kepada publik. Karena apa yang kami temukan di lapangan sangat memprihatinkan,” tegas Raeynold.

Menurutnya, banyak indikasi pekerjaan dilakukan tanpa standar teknis memadai dan terkesan dikebut tanpa memperhatikan kualitas. Ia menilai, jika dibiarkan, praktik seperti ini akan terus mencoreng wajah dunia pendidikan di Pandeglang.

"Ini uang rakyat. Kalau bangunan sekolah saja dibuat asal-asalan, bagaimana nasib anak-anak kita nanti? Jangan sampai proyek pendidikan justru jadi ladang bancakan,” lanjut Raeynold dengan nada geram.

Sementara itu, Andi Irawan, aktivis BARA API, menyoroti lemahnya fungsi pengawasan dari pihak dinas. Ia menyebut, kasus SDN Teluklada 3 bukan yang pertama, melainkan bagian dari pola yang berulang di banyak proyek revitalisasi dan rehabilitasi sekolah di Pandeglang.

"Setiap kali publik bersuara, pihak dinas seolah tutup mata. Kami sudah cukup sabar. Sekarang waktunya masyarakat tahu bahwa ada sistem yang longgar dan rawan disalahgunakan,” tegas Andi.

Ia menambahkan, BARA API bersama GOWI siap mengawal persoalan ini hingga tuntas, bahkan jika harus menyeretnya ke ranah hukum.

"Kami tidak hanya bicara, kami akan bertindak. Kalau proyek ini terbukti melanggar, maka penegak hukum wajib turun tangan. Tidak ada lagi toleransi untuk proyek abal-abal di dunia pendidikan,” ucap Andi tegas.

Senada, Jaka Somantri, Sekretaris Jenderal AWDI DPC Kabupaten Pandeglang, menegaskan bahwa langkah GOWI bukan sekadar aksi simbolis, melainkan gerakan moral untuk membela kepentingan publik dan menjaga integritas dunia pendidikan.

"Kami tidak sedang mencari sensasi, kami sedang memperjuangkan kebenaran. Proyek yang seharusnya meningkatkan mutu pendidikan malah dikerjakan asal jadi. Itu bentuk pengkhianatan terhadap rakyat,” ujar Jaka.

Ia menegaskan bahwa konferensi pers GOWI pada 27 Oktober nanti akan menjadi momentum penting untuk membuka tabir dugaan permainan proyek yang selama ini diselimuti diam.

"Jangan anggap remeh. GOWI bersatu bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk memastikan keadilan ditegakkan. Kami akan bongkar semua fakta di lapangan,” tutup Jaka dengan nada tegas.

Langkah GOWI ini menjadi sinyal keras bagi pihak terkait agar tidak main-main dengan proyek pendidikan. Publik kini menanti, apakah Disdikpora Pandeglang berani membuka fakta sebenarnya di balik proyek SDN Teluklada 3 yang kini tengah menjadi sorotan panas."


Isak