Menahan Kekesalan, Wali Murid Menangis Saat Audiensi Menceritakan Proses Berdirinya SMKN 17 Pandeglang Kepada Kabid SMK Dindiknud Banten.

Menahan Kekesalan, Wali Murid Menangis Saat Audiensi Menceritakan Proses Berdirinya SMKN 17 Pandeglang Kepada Kabid SMK Dindiknud Banten.

Justice-post.com Banten,/ Rencana relokasi SMKN 17 Pandeglang dari Desa Banyu Asih ke Desa Taruma Negara Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang dikeluhkan wali murid yang notabene adalah warga masyarakat yang tidak mampu.

Keluhan dari wali murid dan masyarkaat inilah yang mendorong pihak Komite Sekolah SMKN 17 Pandeglang melakukan audiensi dengan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Pada Hari ini (Senin, 06 Oktober 2025) bertempat di Aula Dinas Pendidikan Provinsi Banten dengan sambutan hangat dari Kepala Bidang SMK, Kasi Sarpras, dan Kepala Sekolah SMKN 17 Pandeglang audiensi berjalan lancar.

Kardio Ketua Komite SMKN 17 Pandeglang menuturkan maksud dan tujuan audiensi, lalu ia mengatakan bahwa SMKN 17 Pandeglang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kecamatan Cigeulis Pinggiran. Adapun saat ini siswanya masih sedikit, hal itu terjadi karena jurusan yang ada kurang diminati dan fasilitas gedung masih menumpang di SMPN 3 Cigeulis.

"Kalau sudah ada gedung dengan fasilitas memadai ditunjang oleh banyaknya pilihan jurusan, kami yakin SMKN 17 Pandeglang ini akan banyak siswanya karena akses jalan Provinsi yang membentang dari Tanjung lesung samapi Sumur melewati 5 Desa wilayah Kecamatan Cigeulis. Selain itu potensi adanya siswa dari Kecamatan lain seperti Cimanggu dan Sumur berpotensi menyumbang siswa karena akses jalan yang sudah bagus ini.

Sehingga kami menolak jika SMKN 17 Pandeglang di relokasi ke Desa Taruma negara, karena itu tadi lokasi di Banyu Asih jauh lebih dibutuhkan oleh masyarkat Cigeulis pinggiran. Ujarnya

Senada dengan itu salah satu wali murid juga menyampaikan keluhannya. Ia menjelaskan bahwa berdirinya SMKN 17 Pandegang ini sejak awal adalah keinginan masyarakat Kecamatan Cigeulis yang berada di wilayah pinggiran yang sangat membutuhkan pendidikan menengah.

Karena sebagian besar warga cigeulis pinggiran yang berada di jalur jalan Tanjung lesung-Sumur tingkat pendidikannya masih rendah. Kehadiran SMKN 17 Pandeglang menjadi secercah harapan. Ungkapnya

"Kami sebagian besar adalah masyarakat tidak mampu yang tidak bisa mengakses pendidikan Menengah karena keterbatasan biaya jika harus bersekolah ke tempat yang jauh". Terangnya

Alhamdulillah para perintis dan guru relawan digaji atau tidak digaji telah berjuang mendirikan SMKN 17 Satu atap di daerah kami, sehingga anak-anak kami bisa sekolah disitu. Ungkapnya

Namun, sekarang malah mau di relokasi ke tempat lain (Desa Taruma negara,-red). Dimana empatinya para Pejabat terhadap perjuangan perintis dan nasib kami masyarakat Cigeulis pinggiran yang tidak mampu. Ucapya sambil menangis di hadapan Kabid SMK Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Sementara itu Heriyanto Kabid Sekolah Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Provinsi Banten mengatakan, Kami akan sampaikan keluhan dan masukan dari audiensi ini kepada Pimpinan. Singkatnya .


Raey